June 1, 2022

Cacar Monyet: Gejala dan Penularan Mirip Virus Corona

June 1, 2022

Covid-19 mereda. Vius baru muncul yang gejalanya mirip corona, yaitu cacar monyet! Kita berharap cacar monyet tidak menjadi pandemi kedua setelah corona. Amin!

Waspada Cacar Monyet! Gejalanya Mirip Corona

Apa itu Cacar Monyet?

Cacar monyet (monkey pox) adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus langka. Cacar monyet ditularkan hewan liar melalui sentuhan atau gigitan. 

Menurut laman resmi Kemenkes, monkeypox adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis).

Virus monkeypox merupakan anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar Smallpox) dan virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar Smallpox).

Penularan antar manusia melalui kontak dengan sekresi pernapasan, lesi kulit dari orang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi.

Gejala Cacar Monyet

Gejala cacar monyet mirim Covid-19, antara lain demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri badan, sakit punggung, plus pembengkakan kelenjar getah bening, ruam, lecet, dan koreng.

Secara umum, virus cacar monyet menyebar melalui sentuhan atau gigitan hewan liar yang terinfeksi di Afrika bagian Barat dan Tengah. Para ilmuwan belum menentukan apakah wabah ini dapat ditelusuri ke Afrika.

Data sementara di WHO ada 23 negara yang telah melaporkan danya infeksi cacar monyet dengan lebih dari 250 kasus sejauh ini. Cacar monyet sebenarnya menimbulkan gejala yang ringan. Beberapa dari gejala tersebut termasuk demam, menggigil, ruam dan nyeri. Kemudian lesi di kulit mulai berkembang.

Saat ini, Inggris menjadi negara dengan kasus konfirmasi cacar monyet terbanyak di dunia. Menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hingga 26 Mei 2022 sudah terdapat 106 kasus cacar monyet yang terkonfirmasi di Inggris.

UK Health Security Agency (UKHSA) merespons dengan mengeluarkan panduan untuk tenaga kesehatan dan masyarakat umum. Agar kasus cacar monyet tidak semakin menyebar, warga yang terdeteksi positif diimbau melakukan isolasi mandiri di rumah dan 'puasa' seks.

Orang-orang yang positif tidak boleh bersentuhan dengan orang lain sampai gejala mereda dan bintik-bintik yang berisi cairan di kulitnya mengering.

Pemimpin teknis cacar monyet WHO, Rosamund Lewis, mengatakan sudah ada 550 lebih kasus cacar monyet yang dilaporkan dari 30 negara. Jumlah tersebut meningkat sekitar dua kali lipat lebih dibandingkan data WHO per tanggal 26 Mei 2022 yang mencatat 257 kasus cacar monyet.

Direktur WHO Eropa Hans Henri P. Kluge mengatakan sebagian besar penularan cacar monyet terjadi karena pelonggaran kebijakan pandemi. Orang-orang bepergian dan berpesta, menyebabkan penyakit yang bisa menular lewat sentuhan fisik dekat ini semakin mudah mewabah.

Pandemi Baru?

WHO mengatakan wabah cacar monyet tidak akan berkembang menjadi pandemi seperti infeksi Covid-19. Meski demikian, kesimpulan itu dianggap masih terlalu dini karena banyak hal yang belum diketahui ahli mengenai penyakit cacar monyet.

"Saat ini, kami tidak khawatir tentang pandemi global. Tapi, kami khawatir individu dapat tertular melalui paparan berisiko tinggi jika mereka tidak memiliki informasi yang dibutuhkan untuk melindungi diri sendiri," kata pejabat WHO Dr. Rosamund Lewis, dikutip dari Fox.

WHO mencatat sebagian besar kasus cacar monyet terjadi pada laki-laki gay dan biseksual. Tapi, Lewis memperingatkan bahwa siapa pun berpotensi berisiko terkena penyakit tersebut.

Cacar monyet menyebar ketika ada kontak dekat dengan individu yang terinfeksi, tetapi belum diketahui apakah juga bisa ditularkan secara eksklusif melalui hubungan seks. 

Lewis mengatakan, masih belum jelas apakah orang dapat menyebarkan cacar monyet tanpa gejala atau penyakit itu mungkin ditularkan melalui udara. (Suara/Detik/Kemenkes)

Previous
« Prev Post
Author Image

CB Blogger

Recommended Posts

Related Posts

Show comments
Hide comments

No comments on Cacar Monyet: Gejala dan Penularan Mirip Virus Corona

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *